"Gitar Ajaib"

Pada suatu hari ada kerabatku yang bernama Mattew Charles Sanders yang berkunjung dari Orange Country, California. Ia ingin memberikanku sebuah gitar. Aku masih belum tentu menerimanya karena aku sendiri tidak suka pada bidang seni terutama seni musik. "I never hold the instrument music, but you give me a guitar?"tanyaku padanya. Lalu ia berkata, "Just take this guitar, you will be surprise." Aku bingung dengan perkataannya dan akhirnya aku menerimanya dengan berat hati, aku takut kalau dia kecewa.




Gitarnya tidak begitu bagus, warnanya kusam,  senarnya tersisa dua tetapi aku menduga bahwa suaranya masih bagus. Pada hari Minggu aku tidak ada kerjaan, di rumah hanya aku sendiri, lalu aku melihat gitar tersebut, tiba-tiba aku merasa ingin memasangkan senar baru. Akhirnya kubawa gitar itu ke toko gitar untuk dipasangkan senar yang baru, setelah selesai aku bermaksud untuk mengambil dompet tetapi tidak ada. Aku mencari ke semua saku tetapi tidak ada dan ternyata dompetku tertinggal. Aku bingung harus m

embuat apa, saat akan mengatakan bahwa aku tidak membawa uang, tiba-tiba si penjual berkata kepadaku, "Congratulations you are the buyer into one thousand so you do not have to pay and you must choose 3 accessories for free." Aku seperti tersambar petir di siang bolong, aku merasa jika gitar ini membawa keberuntua aku memilih plectrum, hand grip dan buku panduan bermain gitar. Semua itu tiba-tiba terlintas dipikiranku.

Saat tiba dirumah aku langsung mencobanya. Aku mempelajari teknik-teknik dasar dan aku hanya bsa sebagian. Belajar bermain gitar memang susah susah gampang. Haripun sudah malam dan aku tidur. Pada tengah malam aku seperti mendengar suara gitar itu berbunyi sendiri. Aku bangun dan melihatnya ternyata tidak ada siapa-siapa, mungkin itu hanya mimpi. Kejadian seperti itu terulang berkali-kali setiap tengah malam. Aku bingung, apa ini ya maksud dari Charles? Keesokan harinya adalah hari libur, teman-temanku berniat untuk ke rumahku. Semua temanku ini memang berbakat dalam bermain musik. Terutama si Zacky yang pintar bermain gitar. Dengan lihainya ia memetik gitarku. Lalu aku juga mencoba ingin bermain, tiba-tiba jari-jariku bergerak dengan sendirinya, aku seperti gitaris yang hebat, bahkan jari-jariku memainkan lagu instrumental classic yang bertempo cepat yaitu flight of the bumblebee. Aku berhasil memainkannya sampai selesai tanpa salah. Teman-temanku terkejut, akupun juga bingung mengapa bisa begini.

Akhirnya si Charles kusuruh datang kerumahku. Setelah ia datang aku langsung bertanya mengapa terjadi hal-hal aneh di gitar ini. Charles berkata bahwa gitar ini sebenarnya milik kakeknya yang sudah lama meninggal. Sebelum meninggal kakeknya memantrai gitar ini agar cucunya dapat belajar gitar dengan mudah. Setelah kupikir-pikir gitar inipun kukembalikan kepada Charles. Aku tidak ingin dapat bermain gitar dengan cara seperti ini, aku ingin bisa dengan kemampuanku sendiri. Akhirnya kami berdua memutuskan untuk membuang gitar ini ke sungai agar tidak terjadi masalah-masalah lainnya.